Sabtu, 31 Maret 2012

MENGENAL TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


Media tradisional seperti media cetak bisa dikatakan sebagai media pengirim informasi satu arah. Berbeda dengan radio dan TV yang diintegrasikan dengan kemampuan  talkshow didukung fax dan telepon, memungkinkannya informasi yang bersifat dua arah. Kemudian internet, dimana penggunanya cukup melihat judul artikel dan sedikit browsing untuk melihat akurasi sebuah berita maka informasi akan lebih cepat sampai dan terjadi interaksi dua arah. Dan biasanya, para pengguna aktif Internet  sudah memperoleh indeks informasi dari berbagai diskusi di internet (mailing list) Teknologi informasi sangat baik untuk efisiensi dalam pembangunan jaringan antar media. Di samping itu, teknologi informasi akan memudahkan media mengefisiensikan proses internal mereka. Misalnya, penggunaan MP3 di radio, intrernet di telepon seluler, komputerisasi siaran, belum termasuk database berita untuk membangun sumber pengetahuan bagi jurnalis yang sedang membuat laporan. Singkatnya, media tradisional akan tetap berjaya selama bangsa Indonesia masih bodoh dan gagap teknologi (gaptek). (Sumber: Artikel "Internet dan Revolusi Media" oleh Onno W. Purbo dengan perubahan) 

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang begitu cepat telah banyak memberikan kemudahan bagi manusia terutama untuk melakukan komunikasi dan mendapatkan informasi tanpadibatasi oleh waktu. Saat ini, hampir semua aktivitas manusia selalu berhubungan dengan peralatan Teknologi Informasi dan Komunikasi di manapun berada. Di rumah, berbagai peralatan elektronik seperti televisi, telepon, CD/DVD player,  home theater dan  play station mendominasi cara manusia memperoleh dan memberikan informasi. Di kantor, berbagai peralatan seperti komputer, laptop, dan internet juga sangat mendominasi cara kerja manusia modern dalam menghasilkan sebuah informasi dan produk. Di Sekolah, sekarang ini sudah sangat maju dengan masuknya pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi, komputer, LCD Proyektor, kamera CCTV dan bahkan para pengajarnya sudah banyak yang menggunakan media laptop dan internet sebagai media interactive learning pada para peserta didiknya. Di samping itu, tidak lepas dalam keseharian kita di luar rumah, kantor maupun sekolah selalu menemui peralatan Teknologi Informasi dan Komunikasi seperti telepon seluler, komputer mini (Pocket PC/PDA), dan MP3/Mp4 tidak ketinggalan melengkapi kemudahan aktivitas manusia.

Reade more >>

Senin, 26 Maret 2012

Proses Alam Endogen

Posting ini adalah lanjutan dari posting sebelumnya yang berjudul Lingkungan Kehidupan Manusia.

Kita telah mengetahui bahwa kulit bumi itu padat, dingin, dan terapung di atas mantel bumi.  Kerak bumi yang membentuk dasar samudera disebut  lempeng samudera. Kerak bumi yang membentuk dasar benua disebut  lempeng benua. Lempeng samudera dan lempeng benua terletak di atas lapisan mantel. Kita juga telah belajar bahwa lapisan mantel mendapat pemanasan terus-menerus dari lapisan Sima. Pemanasan ini menyebabkan terjadinya gerakan cairan dengan arah vertikal (konveksi) pada lapisan mantel. Akibatnya, arus konveksi ini menumbuk kulit bumi yang terapung di atasnya. Tumbukan yang terjadi terus-menerus akan mengakibatkan terjadi patahan pada kulit bumi. Patahan tersebut dapat menyebabkan terjadinya tumbukan antara lempeng benua dan lempeng samudera.

Perhatikanlah Gambar 1.4.
Karena tumbukan lempeng samudera dan lempeng benua, salah satu lempeng akan menujam ke bawah. Padahal, makin ke dalam suhu makin panas. Akibatnya,  bagian kulit bumi yang padat dan dingin yang menujam ke bawah akan meleleh dan berubah menjadi magma serta mengeluarkan energi. Karena tumbukan terjadi terus-menerus, akan terkumpul tumpukan magma dan tumpukan energi. Penumpukan ini akan menyebabkan terjadinya hal-hal berikut.
  1. Tekanan ke atas dari magma, gerak lempeng, dan energi yang terkumpul akan mampu menekan lapisan kulit bumi sehingga terjadi perubahan letak atau pergeseran kulit bumi. Akibatnya, kulit bumi bisa melengkung (disebut lipatan) atau patah (disebut patahan). Gejala ini disebut tektonisme.
  2. Magma akan menerobos lempeng benua di atasnya melalui celah atau retakan atau patahan dan terbentuklah gunung api. Gejala ini disebut vulkanisme.
  3. Bila tumpukan energi di daerah penujaman demikian besar, energi tersebut akan mampu menggoyang atau menggetarkan lempeng benua dan lempeng samudera di sekitarnya. Goyangan atau getaran ini disebut gempa bumi. Gejala ini disebut seisme.
Reade more >>

Sabtu, 24 Maret 2012

LINGKUNGAN KEHIDUPAN MANUSIA

www.freehdbackgrounds.com
Amatilah lingkungan sekitarmu. Bagaimanakah bentuknya: datar, berbukit, atau bergunung? Apa yang menyebabkan perbedaan bentuk tersebut? Bagaimana proses terbentuknya sehingga tercipta berbagai bentuk muka bumi? Bagaimana kehidupan manusia pada saat Bumi diciptakan? Apa dampak berbagai bentuk muka bumi tersebut bagi kehidupan manusia pada masa itu? Semua pertanyaan tersebut dapat kamu temukan jawabnya setelah kamu mempelajari pelajaran  ini.
Pada pelajaran pertama ini, kita akan belajar tentang (1) keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan, dan dampaknya terhadap kehidupan serta (2) kehidupan pada  masa  praaksara di Indonesia. Setelah mempelajari materi ini, diharapkan kamu telah mampu menjelaskan tentang kedua hal tersebut. Pelajaran pertama ini berkaitan dengan pelajaran kamu di SD tentang kenampakan alami dan kenampakan buatan.  Selamat belajar.

A. Bentuk Muka Bumi
Di Sekolah Dasar, kita telah belajar tentang kenampakan alami dan kenampakan buatan. Nah, pelajaran kita kali ini erat kaitannya dengan pelajaran tersebut. Ingatlah kembali apa yang telah kamu pelajari tentang kenampakan alam. Kemudian, tulislah apa yang dimaksud dengan kenampakan alam.

1.Keragaman Bentuk Muka Bumi

 Perhatikan gambar berikut!
Gambar 1.1 Bola Bumi
sumber: www.google.com
Bumi yang difoto dari ruang angkasa akan tampak seperti Gambar 1.1.
Memerhatikan gambar tersebut, muka bumi terdiri atas dua bagian, daratan dan lautan.
Daratan yang luas disebut benua dan lautan yang luas sering disebut samudera. Apabila bagian benua dipotret dari dekat, akan tampak bahwa permukaan benua tidak rata.    Itulah kenyataannya, bahwa muka bumi tidak rata seperti pada peta.  Di permukaan bumi, ada bagian yang menonjol ke atas, ada pula bagian yang cekung ke bawah. Bagian yang menonjol ke atas dapat berupa gunung, pegunungan, dataran tinggi, bukit, dan seterusnya. Bagian yang cekung dapat berupa ngarai, lembah, danau, sungai, rawa, dan sebagainya. Kenampakan tinggi rendahnya muka bumi tersebut dinamakan relief muka bumi.

Dari foto di Gambar 1.1 tampak hanya permukaan daratan. Bagaimana dengan bentuk dasar laut? Ternyata bentuk muka dasar laut pun tidak rata. Di dasar laut pun terdapat bagian yang menonjol ke atas dan bagian yang cekung ke bawah yang dikenal dengan nama-nama seperti palung laut, lubuk laut, gunung bawah laut. Pada dasarnya, dasar laut adalah daratan yang tertutup air. Lalu, bagaimana proses terbentuknya permukaan bumi?



2. Proses Terbentuknya Muka Bumi

Keberagaman bentuk muka bumi disebabkan oleh kekuatan besar yang bekerja pada bumi. Kekuatan itu disebut  tenaga geologi. Tenaga geologi pada dasarnya dibedakan atas dua macam, yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen. Tenaga endogen ialah tenaga yang berasal dari dalam bumi. Tenaga endogen mempunyai sifat membangun. Tenaga eksogen ialah tenaga yang berasal dari luar permukaan bumi. Tenaga ini mempunyai
sifat merusak permukaan bumi.

a. Proses Alam Endogen
Tahukah kamu bahwa bumi yang kita pijak ternyata berjalan-jalan dengan kecepatan beberapa cm per tahun? Pergerakan tersebut tidak terasa oleh kita. Namun, pergerakan tersebut menyebabkan perubahan relief muka bumi. Pernahkah kamu melihat permukaan jalan yang amblas? Jalan amblas ialah  contoh adanya pergerakan dalam bumi. Pergerakan tersebut disebabkan oleh tenaga yang berasal dari dalam bumi yang disebut tenaga endogen. Dengan demikian, di dalam bumi terdapat sumber energi. Dari manakah energi itu berasal? Ternyata di dalam bumi terdapat sumber panas yang berasal dari inti bumi.

  • Lapisan Inti : cairan kental bersuhu di atas 4.500°  C dan bertekanan tinggi, mengandung mineral cairan Besi dan Nikel (disebut juga lapisan Nife).
  • Lapisan Astenosfer : merupakan lapisan kedua yang melapisi lapisan inti dengan suhu antara 2.000-4.000° C dan tekanan terus menurun, mengandung mineral Silicium dan Magnesium  (disebut juga lapisan Sima).
  • Lapisan Litosfer : merupakan lapisan lebih kental dengan suhu < 2.000° C dan tekanan terus turun. Lapisan ini disebut juga lapisan mantel bumi.
  • Kerak Bumi : padat dan keras, menempel pada mantel bumi, mengandung mineral Silicium dan Aluminium (disebut juga lapisan Sial).
Bersambung...
Reade more >>

Template by : kendhin x-template.blogspot.com