4). Telepon Genggam (Handphone)
Awal telepon dibuat hanya terbatas pada telepon tetap (fixed line
telephone). Namun sejak 3 April 1973 telah dikenal suatu teknologi telepon
genggam atau yang sekarang banyak orang sebut dengan nama handphone
(HP). Saat ini handphone banyak digunakan
oleh masyarakat luas, selain untuk
berkomunikasi ternyata handphone juga sudah
menjadi bagian dari gaya hidup, penampilan,
tren, dan prestise (gengsi).
Dengan kecanggihan teknologi, kini handphone dibuat dengan berbagai bentuk dan ukuran sehingga semakin menarik dan beragam. Fitur-fitur yang ditambahkan didalamnya juga sangat kompleks, mulai dari kamera digital, radio FM, pemutar MP3/MP4, video, dan berbagai jenis permainan yang menarik.
Teknologi telepon genggam atau telepon seluler merupakan gabungan dari teknologi telepon dengan teknologi radio, yang mengirimkan sinyal suara melalui gelombang radio. Karena bersifat nirkabel (wireless), maka telepon tersebut memungkinkan terjadinya komunikasi bergerak.
Di Indonesia terdapat dua teknologi handphone yaitu Global System for Mobile Comunication (GSM) dan Code Division Multiple Access (CDMA). Secara prinsip, beda antara keduanya adalah cara penggunaan kode dan pemancar frekuensi yang digunakan.
a. Global System Mobile Comunication (GSM)
Dengan kecanggihan teknologi, kini handphone dibuat dengan berbagai bentuk dan ukuran sehingga semakin menarik dan beragam. Fitur-fitur yang ditambahkan didalamnya juga sangat kompleks, mulai dari kamera digital, radio FM, pemutar MP3/MP4, video, dan berbagai jenis permainan yang menarik.
Teknologi telepon genggam atau telepon seluler merupakan gabungan dari teknologi telepon dengan teknologi radio, yang mengirimkan sinyal suara melalui gelombang radio. Karena bersifat nirkabel (wireless), maka telepon tersebut memungkinkan terjadinya komunikasi bergerak.
Di Indonesia terdapat dua teknologi handphone yaitu Global System for Mobile Comunication (GSM) dan Code Division Multiple Access (CDMA). Secara prinsip, beda antara keduanya adalah cara penggunaan kode dan pemancar frekuensi yang digunakan.
a. Global System Mobile Comunication (GSM)
GSM awalnya merupakan akronim dari Group Special Mobile, sebuah
badan gabungan dari para ahli di Amerika yang melakukan studi bersama
untuk menciptakan suatu standar GSM. Kemudian akronim GSM diganti
dengan Global System for Mobile Comunication. GSM mempunyai pengertian
sistem telekomunikasi bergerak yang menggunakan sistem seluler telepon
digital.
Sistem ini memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan telepon
tradisional. Diantaranya adalah suara yang dihasilkan menjadi lebih jernih,
efisiensi spektrum atau frekuensi meningkat, mempunyai kemampuan
optimal sistem yang ditunjukkan dengan kemampuan kompresi dan coding
data digital. GSM menggunakan teknologi enkripsi (pengkodean) sebelum
pesan suara dikirimkan sehingga keamanan data lebih terjamin. GSM beroperasi pada frekuensi 900 – 1800 MHz.
Teknologi digital ini juga menggunakan handset yang sangat ringan, simpel, dan kecil karena menggunakan semacam chip digital untuk Subscriber Identification Module (SIM). Teknologi ini memungkinkan penambahan subscriber baru sebagai layanan tambahan seperti voice mail, call waiting, dan Short Message Service (SMS).
Operator seluler di Indonesia yang mendominasi penggunaa teknologi GSM diantaranya adalah Telkomsel, Indosat, Axis, Exelcomindo, dan Three.
b. Code Division Multiple Access (CDMA)
Untuk pertama kalinya, Code Division Multiple Access (CDMA) digunakan pada Perang Dunia II oleh tentara sekutu untuk menggagalkan upaya Nazi Jerman dalam menyadap informasi dari mereka dengan cara mengacak pengiriman pesan.
Untuk pertama kalinya, Code Division Multiple Access (CDMA) digunakan pada Perang Dunia II oleh tentara sekutu untuk menggagalkan upaya Nazi Jerman dalam menyadap informasi dari mereka dengan cara mengacak pengiriman pesan.
Informasi yang dikirim dan diterima biasanya berbentuk digital. Data digital ini kemudian dikirim sebagai sinyal radio melalui jaringan nirkabel dengan menggunakan kode unik untuk membedakan masing-masing panggilan. Dengan begitu, teknologi CDMA memungkinkan lebih banyak orang untuk berbagi gelombang udara pada saat bersamaan tanpa gangguan sinyal di udara.
CDMA menggunakan konsep multipath fading yaitu ketahanan sinyal terhadap pantulan gedung-gedung sehingga CDMA mampu menerima dan menggabungkan sinyal menjadi lebih baik. Ada dua jenis telepon seluler yang mendukung penggunaan teknologi CDMA, yakni jenis pesawat yang dikatagorikan sebagai mobile handset dengan ukuran dan fungsi seperti ponsel pada umumnya, dan jenis pesawat berupa fixed wireless terminal yang bentuknya menyerupai telepon tradisional rumah biasa, namun nirkabel.
Salah satu kelemahan sistem CDMA adalah cakupannya yang terbatas karena menggunakan frekuensi 1900 Khz. Berbeda dengan GSM yang menggunakan frekuensi 900 – 1800 MHz. Semakin tinggi frekuensi, semakin kecil jarak yang bisa di-cover oleh sebuah Base Transceiver Station (BTS). Mulai tahun 2007 Indonesia sudah membuat standar frekuensi untuk sistem CMDA yaitu pada 800 Mhz. Operator seluler di Indonesia yang mendominasi penggunaa teknologi CDMA antara lain Telkom (Flexi), Bakrie Telekom (Esia), Mobile-8 (Fren), dan Smart.
Telepon genggam dewasa ini berfungsi untuk melakukan dan menerima panggilan telepon, selain itu untuk mengirim dan merima pesan singkat atau SMS (Short Message Service). Untuk handphone kalangan menengah dan kelas atas, biasanya dilengkapi fitur untuk bertukar/berkirim foto/gambar melalui layanan MMS (Multimedia Message Service), browsing ke internet dengan layanan WAP (Wireless Application Protocol) dan GPRS (General Package Radio Service), bahkan ada juga yang bisa menonton televisi di handphone dan video call berkat fitur 3G (Third Generation). Dengan adanya fitur 3G, komunikasi dan cara memperoleh informasi menjadi lebih cepat, suara lebih jernih, bertukar data menjadi instan dan berbagai kemudahan lainnya bisa didapatkan.